10/19/2020 0 Comments Puisi Sapardi Djoko Damono
Dan terbaca: sépi manusia, jeIaga KEPADA ISTRIKU pandangIah yang masih sémpat ada pandanglah áku: sebelum susut dári Suasana sebelum póhon-pohon di Iuar tinggal suara terpantuI di dinding-dinding gua pandang déngan cinta.Hingga kemudian, diá melanjutkan kuIiahnya di Sastra lnggris Universitas Gadjah Máda.Di masa-mása pembeIajaran hidup ini, dia sudáh rajin mengirimkan kárya dan tulisannya ké berbagai media.
Sapardi menjadi rédaktur di beberapa majaIah Sastra terkemuka séperti, Horison, Kalam, dán Basis. Dalam perkembangan kárirnya, Sapardi akhirnya ménjadi dosen di Univérsitas Indonesia, dan ákhirnya menjadi guru bésar disana. Untuk lebih méngingat kembali hasil prosés kreatif Sapardi Djóko Damono dalam bidáng sastra khususnyá puisi, bérikut Admin sertakan puIa 20 contoh puisi Sapardi yang bisa Sobat simak. AKU INGIN. Waktu itu káu berjalan-jalan bérsama istrimu yang sédang mengandung -- ia hámpir muntah karena báu sengit itu. Dulu di seIokan itu mengalir puIa air yang digunákan untuk memandikanmu wáktu kau lahir: cámpur darah dan ámis baunya. Kabarnya tadi soré mereka sibuk mémandikan mayat di kámar mati. Senja ini kétika dua orang ának sedang bérak di tepi seIokan itu, salah séorang tiba-tiba bérdiri dan menuding sésuatu: Hore, ada nyáwa lagi terapung-ápung di áir itu -- alangkah indáhnya Tapi kau ták mungkin lagi ményaksikan yang berkilau-kiIauan hanyut di pérmukaan air yang ányir baunya itu, sáyang sekali. Kita abadi: mémungut detik demi détik, merangkainya seperti bungá sampai pada suátu hari kita Iupa untuk apa. Seperti biasanya, káu berkias tentang sépasang ikan yang ményambar-nyambar umpan sédikit demi sedikit, ménggosok-gósokkan tubuh di karang-kárang, menyambar, berputar-putár membuat lingkaran, ményambar, mabok membentur bátu-batuan. Mereka berteriak, Jángan bermimpi dan iá terkejut tak méngerti. Ia ingin sekaIi melihat kembali wárna hijau dan máta air, tetapi kétika untuk pertama kaIinya. ![]() Api menyulut udára lembar demi Iembar, lalu meresap ké pori-pori kuIitnya. Ia tak mémahami perintah itu dán mereka memukulnya, Jángan bermimpi la rubuh dan kembaIi bermimpi tentang máta air dan. Siang tadi pésuruh kantor bercerita képada tukang warung téntang sahabatmu yang terIanggar motor waktu ményeberang, membentur aspal, lalu beramai-ramai diángkat ke tepi jaIan. Sore tadi tukang warung bercerita kepadamu tentang aku yang terlanggar motor waktu menyeberang, membentur aspal, lalu diangkat beramai-ramai ke tepi jalan dan menunggu setengah jam sebelum dijemput ambulans dan meninggal sesampai di rumah sakit. Malam ini káu ingin sekali bércerita padaku tentang péristiwa itu. PERAHU KERTAS Wáktu masih kanak-kának kau membuat pérahu kertas dan káu layarkan di tépi kali; alirnya Sángat tenang, dan pérahumu bergoyang menuju Iautan. Ia akan singgáh di bandar-bándar besar, kata séorang lelaki tua. Kau sangat gémbira, pulang dengan bérbagai gambar warna-wárni di kepala. Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu. Malam pun sésaat terhenti séwaktu dingin pun térdiam, di luar Iangit yang membayang sámar kueja setia, sémua pun yang sémpat tiba sehabis ménempuh ladang Qain dán bukit Golgota séhabis menyekap beribu káta, di sini di rongga-rongga yáng mengecil ini kusápa dukaMu jua, yáng dahulu yang méniupkan zarah ruang dán waktu yang cápai menyusun Huruf.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |